Laman

Senin, 13 Agustus 2012


LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN
ANGINA STEMI

Definisi

Angina stemi (ST Elevasi MI) adalah suatu keadaan ischemic otot jantung karena kurangnya suply oksigen pada otot jantung yang disebabkan oleh sumbatan total arteri coronaria, beban kerja jantung meningkat, kemampuan darah mengikat oksigen menurun. Hal ini akan menyebabkan infark miokard yang luas. Di tandai dengan nyeri dada yang dapat timbul saat aktifitas ataupun istirahat dan serangan dapat berulang hingga 30 menit.

Etiologi

1.      Atherosclerosis
2.      Spasme arteri koronaria
3.      Beban jantung meningkat
Factor Resiko
1.      Bertambahnya usia
2.      Riwayat keluarga
3.      Obesitas
4.      Merokok
5.      Diabetes

Pemeriksaan Diagnostik

1.      EKG
·         Segmen ST elevasi, namun normal saat serangan hilang
·         Aritmia (bila ada harus dicatat)
2.      Laboratorium darah
·         Complete Blood Cells Count
Anemia dan PCV menurun
Leukosit
·         Fraksi lemak
Terutama kolesterol (LDL / HDL) dan trigliserit
·         Serum tiroid
Hipothiroid / hiperthiroid
·         Cardio iso enzim
3.      Radiologi
·         Thorax Rontgen : hipertrofi jantung
·         Echocardiogram : melihat penyimpangan gerakan katub, ukuran ruang katub
·         Scanning jantung : untuk melihat luas daerah ischemic pada jantung
·         Ventrikulagrafi : untuk melihat kemampuan kontraksi otot jantung
·         Katerisasi jantung : untuk melihat lokasi sumbatan dengan tepat

Pengkajian

1.      Riwayat keperawatan
Ø  Keluhan nyeri dada (lokasi, penyebab, lama nyeri)
Ø  Gambaran nyeri (gejala barubul atau sering hilang timbul)
Ø  Pekerjaan
Ø  Hoby (menunjukkan gaya hidup Px)
Ø  Kaji faktor resiko penyakit jantung
    • riwayat penyakit klien : Dm, hipertensi, penyakit pembuluh darah, dll.
    • Riwayat kesehatan lain (peningkatan kolesterol, kebiasaan merokok, konsumsi minuman alkohol, dll)
Ø  Obat-obatan: terapi obat-obatan yang didapat saat timbul serangan
Ø  Riwayat gangguan sistem gastrointestinal (kesulitan mencerna)
Ø  Riwayat kesehatan keluarga (penyakit jantung dan pembuluh darah)
2.      Pemeriksaan fisik
Ø  Aktivitas / istirahat : dispnea saat kerja, gangguan pola tidur
Ø  Sirkulasi : takikardi, disritmia, TD normal/meningkat/menurun, bunyi jantung, kulit membren mukosa lembab, pucat pada saat vasokonstriksi.
Ø  Makanan dan cairan : mual, nyeri ulu hati, ikat pinggang sesak, distensi gaster.
Ø  Integritas ego : ketakutan, mudah marah.
Ø  Nyeri / ketidaknyamanan : wajah berkerut, meletakkan pergelangan tangan pada midsternum, memijit tangan kiri, tegangan otot, gelisah.

Prioritas Masalah

1.      Mengurangi keluhan nyeri
2.      mencegah terjadinya komplikasi miokard
3.      membantu klien dalam mengubah gaya hidup
4.      memberikan informasi tentang proses penyakit dan pengobatan
5.      mendukung klien / orang terdekat dalam melakukan perubahan pola hidup

Diagnosa Keperawatan

1.      Perubahan kenyamanan: nyeri akut b/d ischemic otot jantung, ketidakseimbangan supply dan kebutuhan oksigen miokard.
2.      Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik b/d ketidakcukupan pengetahuan tentang diet, program terapi, aktivitas, tanda dan gejala komplikasi.
3.      Ansietas b/d ancaman integritas biologis yang dirasakan skunder terhadap serangan jantung.


Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosa 1 :
Perubahan kenyamanan : nyeri akut b/d ischemic otot jantung, ketidakseimbangan supply dan kebutuhan oksigen myokard
·         Data penunjang :
S       :     chest pain seperti diremas/ditekan beban berat, sesak nafas, mual muntah, berkeringat dingin, pusing.
O      :     Diaphoresis, reaksi non verbal Px
               Pola EKG: ST depresi/elevasi, gelombang T inversi
·         Sasaran : Kebutuhan rasa nyaman klien terpenuhi
·         Tujuan :
6.      Nyeri berkurang atau hilang
7.      Ischemic tidak berkembang
·         Kriteria standart :
S       :     nyeri berkurang / hilang, sesak nafas hilang, tidak mual muntah, tidak berkeringat dingin
O      :     Hasil EKG: ST isoelektrik, gel.T positif, tidak muncul Q patologis
               LDH <240 u/l, SGOT <18 u/l, CKMB < 10 u/l
·         Intervensi :
1.      Kurangi atau batasi aktivitas fisik selama terjadinya serangan.
2.      Posisi tidur supine semi fowler
3.      Pelihara ketenangan, lingkungan nyaman, batasi jumlah pengunjung Px
4.      Monitor vital sign setelah pemberian obat anti nyeri dan tiap 5 menit selama 20 menit/lebih secara teratur bila keadaan belum stabil
5.      Monitor vital sign, bunyi jantung tiap 2 jam bila keadaan sudah stabil dan catat tiap perubahan penting yang timbul.
6.      Observasi timbulnya nyeri dengan melihat isyarat verbal dan non verbal.
7.      Rawat dan pertahankan IV line/infus bila ada.
8.      Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diit jantung (rendah garam-rendah lemak, dan rendah kalori jika klien gemuk)
9.      Bantu klien makan sedikit-sedikit tapi sering.
10.  Diskusikan dengan klien tentang hal-hal yang dapat mempercepat timbulnya serangan nyeri dan tentang perubahan aktifitas sehari-hari.
11.  Kolaborasi dengan tim medis untuk program terapi:
·         Vasodilator : nitrogliserin (transdermal, oral/sub-lingual)
·         Analgetik ringan
·         Narkotik (morphin atau pethidin) bila perlu
·         Tranquilizer, beta bloker, barbiturat, anti-lipemic, anti-aritmia, anti-hipertensi, diuetik, (bila ada indikasi kusus)
12.  Monitor reaksi / efek yang diharapkan, efek samping dan toxisitas terapi

Diagnosa 2 :
Resiko terhadap ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terpeutik b/d ketidakcukupan pengetahuan tentang diet, program terapi, program aktivitas dan tanda dan gejala komplikasi.
·         Data penunjang :
S       :     klien menanykan tentang keadaan penyakit, penyebab, det, faktoe\r pencetus, pengobatan dan hal-hal yang harus dilakukan setelah sembuh.
O      :     Tingkat pendidikan klien, pemahaman klien tentang kondisinya.
·         Tujuan / sasaran : klien memahami tentang penyakit dan penatalaksanaannya
·         Kriteria standart :
Kien dapat:
1.      Menjelaskan pengertian, penyebab, faktor pencetus penyakitya
2.      Menjelaskan manfaat daru diit yang diberikan
3.      Melaksanakan tindakan yang harus dilakukan setelah sembuh dan pulang ke rumah.
·         Intervensi :
1.      Mendiskusikan dengan klien / keluarganya tentang pengertian yang mendasari proses penyakit dan tujuan pengaturan gaya hidup.
2.      Mendiskusikan gejala yang timbul dari penyakit klien serta menkonsultasikan dengan tim medis.
3.      Mendiskusikan tentang penyebab dan faktor pencetus timbulnya serangan.
4.      Menjelaskan tentang tujuan pemberian obat, reaksi dan efek samping serta penggunaan obat profilaksis (harus dinilai lebih dulu stree yang dialami klien sebelum pemberian terapi.
5.      Mendiskusikan efek vasokonstriksi akibat kebiasaan merokok.
6.      Mendiskusikan tentang jenis makanan yang harus dibatasi dan memberikan contoh menu yang sesuai dengan diitnya.
7.      Mendiskusikan perubahan pola aktivitas dan mengajarkan cara mengukur nadi



Diagnosa 3 :
Ansietas b/d ancaman integritas biologis yangdirasakan skunder terhadap serangan jantung.
·         Data penunjang :
S       :     klien mengatakan tidak berdaya, takut mati, gelisah, menanyakan perkembangan penyakitnya.
O      :     1.   Emosi: cemas / sedih / marah / menolak diagnosa / menangis, gelisah
               2. Fisiologi : peningkatan nadi, TD, RR, perubahan ringgi suara, kelemahan / keletihan, palpitasi, gemetar, diaphoresis
·         Tujuan / sasaran : koping individu berlangsung efektif
·         Kriteria standart :
1.      Klien dapat :
a.       Mengekspresikan perasaannya secara wajar
b.      Mendiskusikan pengaruh terhadap diri / gaya hidupnya kepada perawat / orang lain
2.      Klien merasa optimis bahwa penyakitnya dapat disembuhkan.
3.      Klien optimis menghadapi masalah kesehatannya setelah sembuh
·         Intervensi :
1.      Observasi tanda-tanda kecemasan.
2.      Anjurkan klien untuk berkomunikasi dengan tim perawat dan orang terdekat.
3.      Bila perlu, mengatasi perilaku klien dan membantu dalam hal perubahan konsep body image.
4.      Nilai pengaruh sakit terhadap kebutuhan sez klien dan beri informasi konsultasi secara pribadi (bila perlu).
5.      Observasi perubahan vital sign.
6.      Perawatan lanjutan terhadap stress (gali faktor penyebab dan cari alternatif pemecahan masalah


DAFTAR PUSTAKA
 
Juni,W.U. 2010. Keperawatan Kardio Vaskuler. Jakarta: Salemba Medika
Ester, M. 2002. Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: EGC

1 komentar:

  1. Best 5 merit casino no deposit bonuses and promotions for
    The best 5 merit casino no deposit bonuses 온카지노 and promotions for all players. Play slots at the best casino, 1xbet with 메리트카지노 the best bonus, with no deposit

    BalasHapus